Rabu, 18 November 2009

just ordinary people
MENGAPA TEORI EVOLUSI TIDAK ABSAH
SECARA ILMIAH? part 1
Teori evolusi menyatakan bahwa makhluk hidup di muka bumi tercipta sebagai akibat dari
peristiwa kebetulan dan muncul dengan sendirinya dari kondisi alamiah. Teori ini bukanlah hukum
ilmiah maupun fakta yang sudah terbukti. Di balik topeng ilmiahnya, teori ini adalah pandangan
hidup materialis yang dijejalkan ke dalam masyarakat oleh kaum Darwinis. Dasar-dasar teori ini –
yang telah digugurkan oleh bukti-bukti ilmiah di segala bidang – adalah cara-cara mempengaruhi
dan propaganda, yang terdiri atas tipuan, kepalsuan, kontradiksi, kecurangan, dan ilusi permainan
sulap.
Teori evolusi diajukan sebagai hipotesa rekaan di tengah konteks pemahaman ilmiah abad
kesembilan belas yang masih terbelakang, yang hingga hari ini belum pernah didukung oleh
percobaan atau penemuan ilmiah apa pun. Sebaliknya, semua metode yang bertujuan membuktikan
keabsahan teori ini justru berakhir dengan pembuktian ketidakabsahannya.
Namun, bahkan sekarang, masih banyak orang beranggapan bahwa evolusi adalah fakta yang
sudah terbukti kebenarannya – layaknya gaya tarik bumi atau hukum benda terapung. Sebab, seperti
telah dinyatakan di muka, teori evolusi sesungguhnya sangatlah berbeda dari yang diterima
masyarakat selama ini. Oleh sebab itu, pada umumnya orang tidak tahu betapa buruknya landasan
berpijak teori ini; betapa teori ini sudah digagalkan oleh bukti ilmiah pada setiap langkahnya; dan
betapa para evolusionis terus berupaya menghidupkan teori evolusi, walaupun teori ini sudah
“menghadapi ajalnya”. Para evolusionis hanya mengandalkan hipotesa yang tak terbukti,
pengamatan yang penuh prasangka dan tak sesuai kenyataan, gambar-gambar khayal, cara-cara
yang mampu mempengaruhi kejiwaan, dusta yang tak terhitung jumlahnya, serta teknik-teknik
sulap.
Kini, berbagai cabang ilmu pengetahuan seperti paleontologi (cabang geologi yang mengkaji
kehidupan pra-sejarah melalui fosil – penerj.), genetika, biokimia dan biologi molekuler telah
membuktikan bahwa tak mungkin makhluk hidup tercipta akibat kebetulan atau muncul dengan
sendirinya dari kondisi alamiah. Sel hidup, demikian dunia ilmiah sepakat, adalah struktur paling
kompleks yang pernah ditemukan manusia. Ilmu pengetahuan modern mengungkapkan bahwa satu
sel hidup saja memiliki struktur dan berbagai sistem rumit dan saling terkait, yang jauh lebih
kompleks daripada sebuah kota besar. Struktur kompleks seperti ini hanya dapat berfungsi apabila
masing-masing bagian penyusunnya muncul secara bersamaan dan dalam keadaan sudah berfungsi
sepenuhnya. Jika tidak, struktur tersebut tidak akan berguna, dan semakin lama akan rusak dan
musnah. Tak mungkin semua bagian penyusun sel itu berkembang secara kebetulan dalam jutaan
tahun, seperti pernyataan teori evolusi. Oleh sebab itulah, rancangan yang begitu kompleks dari
sebuah sel saja, sudah jelas-jelas menunjukkan bahwa Tuhan-lah yang menciptakan makhluk hidup.
(Keterangan lebih rinci dapat dibaca dalam buku Harun Yahya, Miracle in the Cell).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar